Perbandingan
Mengenai Jenis-Jenis Busi Pada Motor
1.1 Latar Belakang
Sebelum
kita lebih jauh membahas tentang jenis jenis busi dan kegunaanya dari masing
masing jenis, terlebih dahulu mari kita cari tahu apa itu busi walaupun banyak
yang sudah tahu apa itu busi
Busi yang berasal dari bahasa Belanda bougie adalah
alat yang dipasang pada mesin yang ujung elektrode berada di dalam ruang bakar.
Fungsi Busi
Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang
telah di kompres atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik
yang akan membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian
oleh kabel busi.
Bagian-Bagian Busi
1.
Terminal
Terminal berada di bagian atas busi (lihat gambar di
atas), terminal berfungsi untuk menghubungkan busi dengan kabel busi.
2.
Insulator
Terbuat dari keramik atau bahan lain yang membungkus
inti elektroda yang ada di dalamnya, insulator juga berfungsi sebagai isolator
terhadap arus listrik yang mengalir di inti elektroda.
3.
Ribs
Ribs
adalah lekak-lekuk (seperti sirip dalam blok mesin) yang berfungsi untuk
menambah kemampuan insulator dari keramik. jika busi terdapat ribs maka jarak
antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dan hambatan inti besi
dan ground semakin besar sehinggga tegangan tidak melompat dari inti busi ke
ground di sekitar busi berada
4.
Insulator
Tip
Insulator
tip adalah ujung dari insulator. Insulator harus tahan terhadap temperatur yang
tinggi. Rata-rata insulator tahan hingga 650 derajat celcius dan harus tahan
dengan tegangan hingga 60.000 volt. Panjang pendeknya insulator tip tergantung
jenis busi apakah busi panas atau busi dingin
5.
Seal
Befungsi agar hasil
pembakaran di ruang bakar tidak bocor dan keluar melalui ulir busi.
6.
Metal
Case
Berfungsi
untuk mengunci busi ke kepala silinder (cylinder head). Metal case juga
berfungsi sebagai penghantar panas yang baik agar panas dari busi dapat di
pindahkan ke tempat lain.
7.
Center
Electrode
Inti
elektroda terhubung ke terminal kepala busi melalui konektor internal yang
terbungkus oleh keramik insulator (lihat gambar). Ujung elektroda biasanya
terbuat dari campuran tembaga besi, nikel, chromium dan lain lain. Yang sering
di gunakan adalah dari tembaga
8.
Side
Electrode
Elektroda
samping atau ground terhubung dengan body atau bagian ground kendaraan bermotor.
1.2 Pembahasan
1. Busi
Standar
Busi ini adalah busi
bawaan pabrik, ujung elektroda terbuat dari nikel dan diameternya rata-rata 2.5
mm. Jarak pakai busi standar dapat mencapai 20.000 Km.
2. Busi
Platinum
Busi ini banyak di
gunakan para pengendara yang menyukai tour/touring. Ujung elektroda terbuat
dari nikel dan center electrode terbuat dari bahan platinum, jadi pengaruh
panas ke metal platinum lebih sedikit. Diameter center electrode adalah mulai
dari 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi platinum dapat mencapai 30.000 Km.
3. Busi
Iridium
Busi iridium biasanya
digunakan oleh motor besar 150 cc ke atas. Ciri dari busi iridium adalah ujung
elektroda terbuat dari nikel dan center electroda terbuat dari iridium alloy
berwarna platinum buram. Diameter center electroda antara 0.6 mm hingga 0.8 mm.
Jarak pakai busi dapat mencapai 70.000 Km.
4. Busi
Racing
Busi racing sudah jelas
di pakai untuk para pembalap, hehe. Busi jenis ini harus tahan terhadap
kompresi dan temperatur yang tinggi. Jarak pakai bui racing dapat mencapai
30.000 Km. Diameter center electroda seperti jarum yang runcing
5. Busi
Resistor
Busi resistor dipakai
untuk melindungi perangkat elektronik seperti speedometer dan alat elektronik
lainya pada kendaraan.
Kesimpulan
Jadi busi itu punya peran masing masing dari
jenisnya baik busi standard sampai dengan busi resistor, semua tergantung
kebutuhan user .
Saran
Kalo dari sisi teknis motor standart pake businya ya
yang biasa saja tidak pakai busi racing selain harganya mahal performanya gak
keluar pada motor STD karna dalam pengapian, busi tidak bekerja sendiri. ada
komponen lain yang menunjang kinerjanya, mulai dari pulser/sensor, CDI juga
koil. kalo komponen-komponen yang lain saja masih standart berarti api yang di
umpan dari koil juga segitu-segitu aja! nah disini busi racing tidak bisa
menerima perlakuan yang standart, karena busi racing sendiri di desain para
engineer-nya untuk kompetisi. Tapi kalo ngotot mau pakai busi racing dan dompet
tebel juga gak papa, saya akan kasih solusi! Busi racing/tipe dingin bekerja
pada termperatur yang tinggi. untuk mencapai hal tersebut banyak cara yang bisa
dilakukan. dari langkah pertama yaitu menaikkan kompresi. bisa ditempuh dengan
berbagai cara, mulai dari over size,mengurangi packing atau mengurangi
ketinggian ruang bakar(memapas head silinder). langkah kedua adalah
menyesuaikan pengapian. karena kompresi sudah naik maka pengapian juga harus
advance, yaitu dengan mengganti CDI standart dengan CDI yang programmable. CDI
ini juga memiliki angka limit yang tinggi, biasanya diatas 12000rpm. Jadi
jelas, kalo motor STD pake busi racing pasti cepet mati dan seperti
ndut-endutan
Tabel Perbedaan
diameter dan ukuran socket pada busi
Tabel Perbandingan Material Busi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar