Minggu, 27 November 2016

Tugas 2 " Perbandingan Mengenai Jenis-Jenis Busi Pada Motor "


Perbandingan Mengenai Jenis-Jenis Busi Pada Motor

1.1  Latar Belakang

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang jenis jenis busi dan kegunaanya dari masing masing jenis, terlebih dahulu mari kita cari tahu apa itu busi walaupun banyak yang sudah tahu apa itu busi

Busi yang berasal dari bahasa Belanda bougie adalah alat yang dipasang pada mesin yang ujung elektrode berada di dalam ruang bakar.

 

Fungsi Busi

Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di kompres atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang akan membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian oleh kabel busi.

 

Bagian-Bagian Busi



 

1.      Terminal

Terminal berada di bagian atas busi (lihat gambar di atas), terminal berfungsi untuk menghubungkan busi dengan kabel busi.

2.      Insulator

Terbuat dari keramik atau bahan lain yang membungkus inti elektroda yang ada di dalamnya, insulator juga berfungsi sebagai isolator terhadap arus listrik yang mengalir di inti elektroda.

 

3.      Ribs

Ribs adalah lekak-lekuk (seperti sirip dalam blok mesin) yang berfungsi untuk menambah kemampuan insulator dari keramik. jika busi terdapat ribs maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dan hambatan inti besi dan ground semakin besar sehinggga tegangan tidak melompat dari inti busi ke ground di sekitar busi berada

4.      Insulator Tip

Insulator tip adalah ujung dari insulator. Insulator harus tahan terhadap temperatur yang tinggi. Rata-rata insulator tahan hingga 650 derajat celcius dan harus tahan dengan tegangan hingga 60.000 volt. Panjang pendeknya insulator tip tergantung jenis busi apakah busi panas atau busi dingin

5.      Seal

Befungsi agar hasil pembakaran di ruang bakar tidak bocor dan keluar melalui ulir busi.

6.      Metal Case

Berfungsi untuk mengunci busi ke kepala silinder (cylinder head). Metal case juga berfungsi sebagai penghantar panas yang baik agar panas dari busi dapat di pindahkan ke tempat lain.

7.      Center Electrode

Inti elektroda terhubung ke terminal kepala busi melalui konektor internal yang terbungkus oleh keramik insulator (lihat gambar). Ujung elektroda biasanya terbuat dari campuran tembaga besi, nikel, chromium dan lain lain. Yang sering di gunakan adalah dari tembaga

8.      Side Electrode

Elektroda samping atau ground terhubung dengan body atau bagian ground kendaraan bermotor.

1.2  Pembahasan

1.      Busi Standar

Busi ini adalah busi bawaan pabrik, ujung elektroda terbuat dari nikel dan diameternya rata-rata 2.5 mm. Jarak pakai busi standar dapat mencapai 20.000 Km. 

2.      Busi Platinum

Busi ini banyak di gunakan para pengendara yang menyukai tour/touring. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode terbuat dari bahan platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih sedikit. Diameter center electrode adalah mulai dari 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi platinum dapat mencapai 30.000 Km.

 

3.      Busi Iridium

Busi iridium biasanya digunakan oleh motor besar 150 cc ke atas. Ciri dari busi iridium adalah ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Diameter center electroda antara 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi dapat mencapai 70.000 Km.

4.      Busi Racing

Busi racing sudah jelas di pakai untuk para pembalap, hehe. Busi jenis ini harus tahan terhadap kompresi dan temperatur yang tinggi. Jarak pakai bui racing dapat mencapai 30.000 Km. Diameter center electroda seperti jarum yang runcing

5.      Busi Resistor

Busi resistor dipakai untuk melindungi perangkat elektronik seperti speedometer dan alat elektronik lainya pada kendaraan.

Kesimpulan

Jadi busi itu punya peran masing masing dari jenisnya baik busi standard sampai dengan busi resistor, semua tergantung kebutuhan user .

Saran

Kalo dari sisi teknis motor standart pake businya ya yang biasa saja tidak pakai busi racing selain harganya mahal performanya gak keluar pada motor STD karna dalam pengapian, busi tidak bekerja sendiri. ada komponen lain yang menunjang kinerjanya, mulai dari pulser/sensor, CDI juga koil. kalo komponen-komponen yang lain saja masih standart berarti api yang di umpan dari koil juga segitu-segitu aja! nah disini busi racing tidak bisa menerima perlakuan yang standart, karena busi racing sendiri di desain para engineer-nya untuk kompetisi. Tapi kalo ngotot mau pakai busi racing dan dompet tebel juga gak papa, saya akan kasih solusi! Busi racing/tipe dingin bekerja pada termperatur yang tinggi. untuk mencapai hal tersebut banyak cara yang bisa dilakukan. dari langkah pertama yaitu menaikkan kompresi. bisa ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari over size,mengurangi packing atau mengurangi ketinggian ruang bakar(memapas head silinder). langkah kedua adalah menyesuaikan pengapian. karena kompresi sudah naik maka pengapian juga harus advance, yaitu dengan mengganti CDI standart dengan CDI yang programmable. CDI ini juga memiliki angka limit yang tinggi, biasanya diatas 12000rpm. Jadi jelas, kalo motor STD pake busi racing pasti cepet mati dan seperti ndut-endutan

     Tabel Perbedaan diameter dan ukuran socket pada busi



Tabel Perbandingan Material Busi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar