Nama : Eko Adi Prasetyanto
Kelas : 3ic09
NPM : 23414453
Metode Penelitian Kualitatif
sistem EFI dengan sistem Karburator
1.1 Latar Belakang
sistem EFI atau
Electronic Fuel Injection dengan sistem karburator. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa motor-motor baik itu mobil atau sepeda motor yang sekarang ini
bermunculan hampir rata-rata telah beralih menggunakan sistem injeksi. Lalu
kenapa para produsen memilih mengeluarkan produk mereka dengan teknologi
injeksi? Adakah perbedaan antara teknologi injeksi atau EFI dengan teknologi
lama atau karburator?
Perbedaan
EFI (Electronic Fuel Injection) Dengan Karburator
Secara prinsip perbedaan antara EFI dengan
karburator terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar/bensin
ke ruang bakar mesin. Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang
mesin karena terdapat hisapan dari mesin atau dapat dikatakan bensin masuk
ketika mesin memang membutuhkannya, sedangkan pada mobil EFI atau injeksi bahan
bakar dimasukkan ke mesin dengan cara disemprotkan oleh injektor, bahan bakar
di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU
(Electric Control Unit) mobil berdasarkan sensor-sensor yang ada.
Sebelum kita mengulas
lebih jauh sedikit kita akan membahas tentang apa itu EFI. EFI adalah sebuah
sistem yang cara kerjanya adalah bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar
dan dikontrol secara elektronik, tujuannya supaya diperoleh nilai
campuran bahan bakar dengan udara yang selalu seuai dengan kebutuhan mesin,
sehingga dengan itu didapatkan daya mesin yang optimal dan gas buang yang lebih
ramah terhadap lingkungan.
Proses pemberian
bahan bakar pada EFI diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) berdasarkan
sinyal-sinyal dari sensor-sensor yang ada pada mesin. Seperti sensor putaran
mesin, sensor air flow meter, manifold absolute pressure, water temperature
sensor, throttle position sensor, dan sensor-sensor yang lain.
Perlu diketahui bahwa tujuan penulisan artikel ini
bukan untuk membandingkan antara EFI dengan karburator lalu mengunggulkan salah
satu dari keduanya. Karena masing-masing dari kedua teknologi ini mempunyai
kekurangan dan kelebihan. Artikel tentang perbedaan antara EFI dan karburator
ini kami tulis agar menambah wawasan kita tentang otomotif. Berikut ini
perbedaannya kedua teknologi tersebut.
Mobil
EFI dapat dikategorikan menjadi 2 jenis
Mesin
Mobil EFI Tipe D
Pada
sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan
Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor
nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure.Besarnya tingkat
kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk
menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor. Contoh
mobil Toyota yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush
Mesin
Mobil EFI tipe L
Sedangkan
pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur
menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air
flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang
akan diinjeksikan melalui injektor. Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L
adalah Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, dan
Toyota Corolla
Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L adalah Mobil
EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan selang ke Intake
Manipol setelah Throttle body dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter
atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle body.
Ketika mesin dalam kondisi dingin
Pada sistem bahan bakar:
Pada Pada system karburator suplay bahan bakar pada
saat mesin dalam kondisi dingin diatur dengan cara memperkecil jumlah dari
udara yang masuk sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan
tersebut dilakukan oleh choke circuit. Dan selanjutnya suplay
bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman
dari mesin. Semakin tinggi atau besar tingkat dari kevakuman mesin yang
terbentuk, maka akan semakin besar suplay bahan bakar yang diberikan.
Pada sistem EFI
Pada system EFI suplai bensin atau bahan bakar ketika
mesin dalam kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh Electronic Control
Unit atau ECU yang berdasarkan kepada informasi dari kondisi suhu kerja mesin
dan besarnya tekanan udara pada intake manifold. Berdasarkan data-data tersebut
maka ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan
bahan bakar lebih banyak.
Ketika mesin akselerasi
Pada sisem karburator
Pada system
karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan disuplai oleh sistem
acceleration circuit, dimana acceleration circuit tersebut digerakan oleh tuas
yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit. Lengan ungkit tersebut digerakan
oleh gerakan akselerasi throttle valve. Bahan bakar akan keluar dari pump
jet ke ventury.
Pada sistem EFI
Sementara
itu, pada system EFI suplai bensin atau bahan bakar ketika mesin diakselerasi
akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari banyaknya jumlah aliran udara yang
mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari
data tersebut maka ECU akan memberikan perintah kepada injector untuk menambah
bahan bakar yang diinjeksikan.
Kelebihan dan Kelemahan
Sistem Injeksi
Kelebihan
* Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik.
* Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
* Injector menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga menjadi lebih irit.
* Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik.
* Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
* Injector menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga menjadi lebih irit.
Kelemahan
* Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
* Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
* Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu.
* Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
* Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
* Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu.
Pada Sistem Karburator :
Kelebihan
* Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
* Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
* Mudah saat dilakukan pembersihan atau servis
Kelemahan
* Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
* Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
* Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros.
Tabel
Perbandingan Mesin Karburator dengan EFI
Saran
Bicara soal kendaraan sekarang mungkin rata rata sudah
menggunakan EFI dan Jelas karna memang banyak kelebihan dari motor bersistem
EFI karna soal bahan bakar jauh lebih irit di banding dengan karburator. Ingat
perawatan secara berkala itu sangat perlu karna komponen dari mesin EFI itu
sangat kompleks dan memang kalau bicara soal pembersihan karburator lebih
mudah.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar