Minggu, 27 November 2016

Tugas 4 "Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin"


Nama : Eko Adi Prasetyanto

Kelas : 3ic09

NPM : 23414453

Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin

Mesin diesel dan mesin bensin adalah mesin yang paling banyak dipakai dalam kendaraan. Dahulu kita mengenal mesin uap untuk menggerakkan kereta uap, namun teknologi semakin berkembang, bahkan saat ini mesin diesel dan mesin bensin pun agaknya mulai ditinggalkan dengan munculnya mesin bertenaga listrik atau motor hybrid. Namun penggunaan mesin diesel dan mesin bensin masih banyak karena cadangan bahan bakarnya pun masih, selain itu faktor biaya produksi yang lebih murah dari pada mesin hybrid atau mesin yang sudah seluruhnya bertenaga listrik. Namun di artikel ini, Guru Otomotif tidak sedang membahas soal hybrid, melainkan yang akan Guru Otomotif bahas adalah tentang mesin diesel dan mesin bensin, yaitu perbedaan mendasar mesin diesel dan mesin bensin. Karena tidak sedikit orang yang bingung terutama mereka yang hendak membeli mobil, bagusan mana mobil yang bermesin diesel dengan mobil yang bermesin bensin? Maka pertanyaan tersebut hampir sama dengan pertanyaan; bagusan mana antara mesin diesel dan mesin bensin?

 



 

Namun sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita review terlebih dahulu apa itu mesin diesel? Apa itu mesin bensin? Sehingga dengan begitu kita dapat membedakan keduanya. Mesin bensin dan mesin diesel sama-sama mesin pembakaran dalam, yaitu proses kerjanya terjadi di dalam mesin atau silinder. Sedangkan perbedaanya dapat kita lihat dari beberapa faktor berikut ini:

 

 

Nama Siklus Pembakaran

Siklus pembakaran pada mesin diesel adalah siklus sabathe, sedangkan siklus pada mesin bensin adalah siklus otto, terkait pengertian dari Siklus Sabathe dan Siklus Otto insyaAllah akan Guru Otomotif bahas di artikel tersendiri. Karena penjelasan untuk siklus pembakaran tersebut sangatlah panjang.

 

Rasio Kompresi

Perbedaan selanjutnya dari mesin diesel dan mesin bensin dapat dilihat dari rasio kompresinya, yang mana untuk rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi dari pada rasio kompresi mesin bensin. Rasio kompresi mesin diesel adalah 15 sampai dengan 22. Sedangkan rasio kompresi mesin bensin adalah 6 sampai dengan 12. Terlihat jauh sekali perbedaannya. Hal ini karena mesin diesel menggunakan panas atau suhu yang tinggi serta tekanan yang tinggi pula untuk melakukan pembakaran bahan bakar solar, sehingga mesin diesel membutuhkan rasio kompresi yang besar. Berbeda halnya dengan mesin bensin yang proses pembakarannya dibantu oleh percikan bunga api pada busi.

 

Ruang Bakar

Bentuk ruang bakar pada mesin diesel lebih rumit, sedangkan bentuk ruang bakar mesin bensin sederhana. Hal ini karena konstruksi dari ruang bakar mesin diesel dibuat beraneka ragam model yang bertujuan untuk membuat campuran udara dan bahan bakar (dalam bentuk kabut) menjadi homogen agar mudah terbakar sekaligus. Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan bahan bakar sudah dilakukan di karburator.

 

Pencampuran Bahan Bakar

Pada mesin atau motor diesel proses pencampuran bahan bakarnya diinjeksikan atau disemprotkan langsung pada ruang bakar dan ada juga yang diinjeksikan sebelum ruang bakar yaitu di intake manifold. Kemudian bahan bakar tersebut diinjeksikan pada akhir langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin pencampuran bahan bakar bensin dilakukan di dalam karburator dan walaupun saat ini (pada motor bensin EFI) banyak yang menggunakan injeksi langsung pada intake manifold seperti mesin diesel.

 

Metode Penyalaan

Proses terjadinya pembakaran pada mesin diesel dilakukan dengan metode pembakaran sendiri, udara yang dikompresikan pada ruang bakar memiliki suhu dan tekanan tinggi, kemudian pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan sehingga bercampur dengan udara bersuhu dan tekanan tinggi, akibatnya partikel-partikel bahan bakar tersebut terbakar dengan sendirinya, ada juga mesin diesel yang menggunakan alat bantu busi pijar untuk membantu memanaskan suhu udara di dalam ruang bakar. 

 



 

Sedangkan pada mesin bensin, metode penyalaannya menggunakan percikan bunga api. Ketika campuran bahan bakar dan udara sudah masuk pada ruang bakar lalu dikompresikan dan beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) busi memercikkan bunga api dan mulai membakar campuran bahan bakar dan udara tersebut.

 

Jenis Bahan Bakar

Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar jenis solar, sedangkan bahan bakar untuk mesin bensin menggunakan bahan bakar jenis bensin. Jangan salah memilih seperti misalnya mengisi motor diesel dengan bahan bakar bensin, maka dampaknya berbahaya.

 

Getaran Suara yang dihasilkan

Getaran suara pada mesin diesel lebih besar karena daya yang dihasilkan pada mesin diesel pun besar. Sedangkan getaran suara pada mesin bensin lebih kecil.

 

Efisiensi Panas
             
Pada mesin diesel dihasilkan efisiensi panas sebesar 30 sampai 40. Sedangkan pada mesin bensin efisiensi panasnya adalah antara 22 sampai dengan 30, lebih kecil dari pada mesin diesel.

Perbedaan tersebut dapat diringkas dalam bentuk tabel perbedaan mesin diesel dan mesin bensin berikut ini, silahkan Sobat bisa menyimpannya dalam bentuk gambar di bawah ini:

 

 

 

Itulah beberapa perbedaan mesin diesel dan mesin bensin, Keduanya sama-sama bagus dan tergantung kebutuhan, artinya jika sedang mencari mobil dan bingung antara memilih mobil dengan mesin diesel atau mesin bensin, maka pilihlah sesuai dengan kebutuhan, apakah butuh tenaga yang besar untuk offroad, atau mencari mobil yang perawatannya mudah.

Daftar Pustaka


 

 

Tugas 3 " Metode Kualitatif Motor 2 Langkah dan 4 langkah "


Nama : Eko Adi Prasetyanto

Kelas : 3ic09

Npm : 23414453

Metode Kualitatif Motor 2 Langkah dan 4 langkah

1.1      Latar Belakang dan Pembahasan

          Dalam dunia otomotif tak lepas dari motor 2 tak dan 4 tak, mungkin ada sebagian orang yang belum tahu apa perbedaannya kelebihan dan kekurangan dari masing masing motor baik 2 ataupun 4 tak. maka dari itu pada pembahasan kali ini saya akan mengambil topik untuk penelitian metode kualitatif yaitu tentang motor 2 tak dan 4 tak.

Yang pertama kita bahas dulu untuk motor 2 tak selanjutnya kita bahas motor 4 tak , berikut ini di tinjau dari sudut cara kerja mesin motor 2 tak ,yang bisa anda lihat dibawah ini :

Untuk mendapatkan 1 kali tenaga hasil dari pembakaran gas, motor 2 tak ini memerlukan 2 kali gerakan piston naik dan turun, dengan sekali putar poros engkol Dimana penjelasannya yaitu:
– TAK 1 : proses masuknya gas, pemampatan dan pembakaran gas (piston bergerak dari TMB
menuju TMA)
– TAK 2 : proses kerja, kompresi karter, buang dan cuci/bilas (piston bergerak ke bawah, TMA menuju TMB)

Selanjutnya jika kita lihat atau kita tinjau dari jenis bahan bakar yang digunakan dan juga konstruksi silindernya , anda bisa lihat detailnya dibawah ini :

  1. Untuk penggunaan bahan bakarnya biasanya selalu campuran maksudnya adalah bensin yang di campur dengan oli, baik secara langsung (langsung di masukan ke dalam tangki bensin atau pun yang cara terpisah (ada tempat oli samping)
  2. Motor 2 tak biasanya tidak memiliki katup,nah sebagai penggantinya maka motor 2 tak ini menggunakan red valve untuk mengatur masuknya gas ke dalam ruangan cylinder.
  3. Pada bagian mesin khususnya pada setiap piston hanya mempumyai 2 buah ring yaitu ring compressi I dan ring compressi II.
  4. Lanjut , pada bagian mesin juga pada setiap cylindernya memiliki 2 macam compressi yaitu compressi cylinder (primer) dan carter(sekunder)



Kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada motor 2 tak

a. Keuntungan

  1. Untuk Proses pembakarannya yaitu  terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
  2. Motor 2 tak umumnya tidak memerlukan/tidak memiliki  katup selain itu komponen lebih sedikit, perawatan lebih mudah dibandingkan dengan 4 tak , serta spartpart kalau ada yang rusak biayanya lebih relatif murah
  3. Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus
  4. Motor 2 tak jika dibandingkan dengan motor 4 tak , biasanya untuk power atau tenaga yang dihasillkan lebih besar di banding motor 4 tak walaupun dengan kapasitas mesin motor yang sama.

b. Kerugian /Kekurangan

  1. Langkah masuk dan buang lebih pendek maksudnya adalah saat kita mengoper gigi 1 ke gigi 2 biasanya jarak napasnya lebih pendek dari pada motor 4 tak, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi
  2. Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
  3. Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas
  4. Putaran rendah sulit diperoleh

Kemudian untuk perbedaan pada motor 4 tak  di lihat dari sudut cara kerja mesin  diantaranya yaitu

  1. Untuk mendapatkan 1 kali tenaga hasil dari pembakaran gas, diperlukan 4x gerakan piston naik dan turun dengan 2 kali putaran poros engkol. Penjelasannya yaitu:
    – TAK 1 : Gerak isap (piston bergerak dari TMA menuju TMB)
    – TAK 2 : Gerak kompresi/pemampatan (piston bergerak dari TMB menuju TMA)
    – TAK 3 : Gerak tenaga (piston bergerak dari TMA menuju TMB)
    – TAK 4 : Gerak Buang Sisa Pembakaran (piston bergerak dari TMB menuju TMA) Ditinjau dari jenis    bahan bakar yang dipakai dan konstruksi silinder

Kemudian kalau dilihat dari bahan bakar yang digunakan kemudia konstruksi silindernya bisa dilihat dibawah ini :

  • Biasanya untuk motor yang menggunakan mesin 4 tak , untukBahan bakarnya menggunakan bensin murni/pertamax murni (tidak dicampur seperti motor 2 tak)
  • Pada bagian setiap cylindernya umumnya motor 4 tak ini memiliki 2 buah atau 4 buah katup
  • lanjut pada bagian Cylindernya ,umumnya motor 3 tak yaitu hanya memiliki 1 macam compressi yaitu compressi cylinder
  • terakhir pada bagian setiap piston biasanya motor 4 tak memiliki 3 buah ring diantaranya yaitu : ring compressi I, ring compressi II, rong oli. Ketiga ring tersebut sangat berperang penting dalam membantu pelumasan pada piston

Kelebihan dan kekurangan Yang terdapat pada Motor 4 Tak

a. Keuntungan

Jika anda menggunakan motor 4 tak ada banyak sekali keuntungan yang anda dapatkkan jika anda menggunakan motor 4 tak diantaranya bisa anda simak dibawah ini :

  1. Pada Motor 4 tak khususnya untuk proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya biasanya selalu berdiri sendiri-sendiri sehingga kinerja mesin motor akan lebih lebih presisi, efisien dan stabil,baik itu untuk jarak putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500- 10000 rpm).
  2. Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.
  3. Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli
  4. Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik
  5. Untuk bagian mesin ,umumnya motor 5 tak ini memiliki suhu panas mesin lebih rendah jika di bandingkan dengan mesin yang terdapat pada mesin 2 tak

B. Kerugian

  1. Pada bagian konstruksinya khususnya pada bagian komponen dan mekanisme gerak katup lebih kompleks, yang mengakibatkan kesulitan dalam perawatanya.
  2. Suara mekanis lebih gaduh/bising.
  3. Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam getaran.



Kesimpulan

Bahan bakar pada motor 4 tak lebih irit dibandingkan motor 2 tak tetapi kalau soal perfomance 2 tak yang lebih unggul walaupun dengan cc yang sama.

Daftar pustaka


 

 

Tugas 2 " Perbandingan Mengenai Jenis-Jenis Busi Pada Motor "


Perbandingan Mengenai Jenis-Jenis Busi Pada Motor

1.1  Latar Belakang

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang jenis jenis busi dan kegunaanya dari masing masing jenis, terlebih dahulu mari kita cari tahu apa itu busi walaupun banyak yang sudah tahu apa itu busi

Busi yang berasal dari bahasa Belanda bougie adalah alat yang dipasang pada mesin yang ujung elektrode berada di dalam ruang bakar.

 

Fungsi Busi

Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di kompres atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang akan membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian oleh kabel busi.

 

Bagian-Bagian Busi



 

1.      Terminal

Terminal berada di bagian atas busi (lihat gambar di atas), terminal berfungsi untuk menghubungkan busi dengan kabel busi.

2.      Insulator

Terbuat dari keramik atau bahan lain yang membungkus inti elektroda yang ada di dalamnya, insulator juga berfungsi sebagai isolator terhadap arus listrik yang mengalir di inti elektroda.

 

3.      Ribs

Ribs adalah lekak-lekuk (seperti sirip dalam blok mesin) yang berfungsi untuk menambah kemampuan insulator dari keramik. jika busi terdapat ribs maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dan hambatan inti besi dan ground semakin besar sehinggga tegangan tidak melompat dari inti busi ke ground di sekitar busi berada

4.      Insulator Tip

Insulator tip adalah ujung dari insulator. Insulator harus tahan terhadap temperatur yang tinggi. Rata-rata insulator tahan hingga 650 derajat celcius dan harus tahan dengan tegangan hingga 60.000 volt. Panjang pendeknya insulator tip tergantung jenis busi apakah busi panas atau busi dingin

5.      Seal

Befungsi agar hasil pembakaran di ruang bakar tidak bocor dan keluar melalui ulir busi.

6.      Metal Case

Berfungsi untuk mengunci busi ke kepala silinder (cylinder head). Metal case juga berfungsi sebagai penghantar panas yang baik agar panas dari busi dapat di pindahkan ke tempat lain.

7.      Center Electrode

Inti elektroda terhubung ke terminal kepala busi melalui konektor internal yang terbungkus oleh keramik insulator (lihat gambar). Ujung elektroda biasanya terbuat dari campuran tembaga besi, nikel, chromium dan lain lain. Yang sering di gunakan adalah dari tembaga

8.      Side Electrode

Elektroda samping atau ground terhubung dengan body atau bagian ground kendaraan bermotor.

1.2  Pembahasan

1.      Busi Standar

Busi ini adalah busi bawaan pabrik, ujung elektroda terbuat dari nikel dan diameternya rata-rata 2.5 mm. Jarak pakai busi standar dapat mencapai 20.000 Km. 

2.      Busi Platinum

Busi ini banyak di gunakan para pengendara yang menyukai tour/touring. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode terbuat dari bahan platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih sedikit. Diameter center electrode adalah mulai dari 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi platinum dapat mencapai 30.000 Km.

 

3.      Busi Iridium

Busi iridium biasanya digunakan oleh motor besar 150 cc ke atas. Ciri dari busi iridium adalah ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Diameter center electroda antara 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi dapat mencapai 70.000 Km.

4.      Busi Racing

Busi racing sudah jelas di pakai untuk para pembalap, hehe. Busi jenis ini harus tahan terhadap kompresi dan temperatur yang tinggi. Jarak pakai bui racing dapat mencapai 30.000 Km. Diameter center electroda seperti jarum yang runcing

5.      Busi Resistor

Busi resistor dipakai untuk melindungi perangkat elektronik seperti speedometer dan alat elektronik lainya pada kendaraan.

Kesimpulan

Jadi busi itu punya peran masing masing dari jenisnya baik busi standard sampai dengan busi resistor, semua tergantung kebutuhan user .

Saran

Kalo dari sisi teknis motor standart pake businya ya yang biasa saja tidak pakai busi racing selain harganya mahal performanya gak keluar pada motor STD karna dalam pengapian, busi tidak bekerja sendiri. ada komponen lain yang menunjang kinerjanya, mulai dari pulser/sensor, CDI juga koil. kalo komponen-komponen yang lain saja masih standart berarti api yang di umpan dari koil juga segitu-segitu aja! nah disini busi racing tidak bisa menerima perlakuan yang standart, karena busi racing sendiri di desain para engineer-nya untuk kompetisi. Tapi kalo ngotot mau pakai busi racing dan dompet tebel juga gak papa, saya akan kasih solusi! Busi racing/tipe dingin bekerja pada termperatur yang tinggi. untuk mencapai hal tersebut banyak cara yang bisa dilakukan. dari langkah pertama yaitu menaikkan kompresi. bisa ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari over size,mengurangi packing atau mengurangi ketinggian ruang bakar(memapas head silinder). langkah kedua adalah menyesuaikan pengapian. karena kompresi sudah naik maka pengapian juga harus advance, yaitu dengan mengganti CDI standart dengan CDI yang programmable. CDI ini juga memiliki angka limit yang tinggi, biasanya diatas 12000rpm. Jadi jelas, kalo motor STD pake busi racing pasti cepet mati dan seperti ndut-endutan

     Tabel Perbedaan diameter dan ukuran socket pada busi



Tabel Perbandingan Material Busi




Tugas 1 " Metode Penelitian Kualitatif sistem EFI dengan sistem Karburator "


Nama : Eko Adi Prasetyanto

Kelas : 3ic09

NPM : 23414453

 

Metode Penelitian Kualitatif sistem EFI dengan sistem Karburator

1.1 Latar Belakang

sistem EFI atau Electronic Fuel Injection dengan sistem karburator. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa motor-motor baik itu mobil atau sepeda motor yang sekarang ini bermunculan hampir rata-rata telah beralih menggunakan sistem injeksi. Lalu kenapa para produsen memilih mengeluarkan produk mereka dengan teknologi injeksi? Adakah perbedaan antara teknologi injeksi atau EFI dengan teknologi lama atau karburator?

 

Perbedaan EFI (Electronic Fuel Injection) Dengan Karburator

Secara prinsip perbedaan antara EFI dengan karburator terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar/bensin ke ruang bakar mesin. Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang mesin karena terdapat hisapan dari mesin atau dapat dikatakan bensin masuk ketika mesin memang membutuhkannya, sedangkan pada mobil EFI atau injeksi bahan bakar dimasukkan ke mesin dengan cara disemprotkan oleh injektor, bahan bakar di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU (Electric Control Unit) mobil berdasarkan sensor-sensor yang ada.


EFI memiliki ciri khas sudah menggunakan injektor

 

Sebelum kita mengulas lebih jauh sedikit kita akan membahas tentang apa itu EFI. EFI adalah sebuah sistem yang cara kerjanya adalah bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dikontrol secara elektronik, tujuannya  supaya diperoleh nilai campuran bahan bakar dengan udara yang selalu seuai dengan kebutuhan mesin, sehingga dengan itu didapatkan daya mesin yang optimal dan gas buang yang lebih ramah terhadap lingkungan.

 

Proses pemberian bahan bakar pada EFI diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) berdasarkan sinyal-sinyal dari sensor-sensor yang ada pada mesin. Seperti sensor putaran mesin, sensor air flow meter, manifold absolute pressure, water temperature sensor, throttle position sensor, dan sensor-sensor yang lain.

Perlu diketahui bahwa tujuan penulisan artikel ini bukan untuk membandingkan antara EFI dengan karburator lalu mengunggulkan salah satu dari keduanya. Karena masing-masing dari kedua teknologi ini mempunyai kekurangan dan kelebihan. Artikel tentang perbedaan antara EFI dan karburator ini kami tulis agar menambah wawasan kita tentang otomotif. Berikut ini perbedaannya kedua teknologi tersebut.

 

Mobil EFI dapat dikategorikan menjadi 2 jenis

Mesin Mobil EFI Tipe D

Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure.Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor. Contoh mobil Toyota yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush

Mesin Mobil EFI tipe L

Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor. Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, dan Toyota Corolla 

Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L adalah Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan selang ke Intake Manipol setelah Throttle body dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle body.

Ketika mesin dalam kondisi dingin

 

Pada sistem bahan bakar:



Pada Pada system karburator suplay bahan bakar pada saat mesin dalam kondisi dingin diatur dengan cara memperkecil jumlah dari udara yang masuk sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan tersebut dilakukan oleh choke circuit. Dan selanjutnya suplay

bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman dari mesin. Semakin tinggi atau besar tingkat dari kevakuman mesin yang terbentuk, maka akan semakin besar suplay bahan bakar yang diberikan.

 

Pada sistem EFI



Pada system EFI suplai bensin atau bahan bakar ketika mesin dalam kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh Electronic Control Unit atau ECU yang berdasarkan kepada informasi dari kondisi suhu kerja mesin dan besarnya tekanan udara pada intake manifold. Berdasarkan data-data tersebut maka ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan

bahan bakar lebih banyak.

 

Ketika mesin akselerasi

 

Pada sisem  karburator



Pada system karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan disuplai oleh sistem acceleration circuit, dimana acceleration circuit tersebut digerakan oleh tuas yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit. Lengan ungkit tersebut digerakan oleh gerakan akselerasi throttle valve.  Bahan bakar akan keluar dari pump jet ke ventury.

 

Pada sistem EFI



 

Sementara itu, pada system EFI suplai bensin atau bahan bakar ketika mesin diakselerasi akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari banyaknya jumlah aliran udara yang mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari data tersebut maka ECU akan memberikan perintah kepada injector untuk menambah bahan bakar yang diinjeksikan.

Kelebihan dan Kelemahan

 

Sistem Injeksi

Kelebihan

* Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik.
* Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
* Injector menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga menjadi lebih irit.


Kelemahan

* Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
* Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
* Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu.



Pada Sistem Karburator :
Kelebihan

* Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
* Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
* Mudah saat dilakukan pembersihan atau servis


Kelemahan

* Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
* Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
* Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros.

 

 

Tabel Perbandingan Mesin Karburator dengan EFI





Saran

Bicara soal kendaraan sekarang mungkin rata rata sudah menggunakan EFI dan Jelas karna memang banyak kelebihan dari motor bersistem EFI karna soal bahan bakar jauh lebih irit di banding dengan karburator. Ingat perawatan secara berkala itu sangat perlu karna komponen dari mesin EFI itu sangat kompleks dan memang kalau bicara soal pembersihan karburator lebih mudah.

Daftar pustaka