Minggu
ke-4
WAWASAN NUSANTARA
·
Wawasan
nasional, paham kekuasaan dan teori geopolitik
Wawasan Nasional adalah cara
pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional,
regional, maupun global.
Wawasan nasional dibentuk dan
dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh negara yang
bersangkutan.
1. Paham-paham kekuasaan
a. Machiavelli (abad XVII)
-
Dalam
merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan.
-
Untuk
menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide
et impera) adalah sah.
-
Dalam
dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Berpendapat bahwa kekuatan politik
harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial
budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk
kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.
c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)
Dia menulis sebuah buku tentang
perang yang berjudul “Vom Kriegen”. Menurut dia perang adalah kelanjutan
politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan
nasional suatu bangsa.
d. Fuerback dan Hegel (abad XVII)
Pada waktu itu berkembang paham
perdagangan bebas (merchantilism).
Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar
surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki
oleh negara itu.
e. Lenin (abad XIX)
Memodifikasi teori Clausewitz dan
teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah kelanjutan politik
dengan cara kekerasan. Perang bahkan perumpahan darah/revolusi di negara lain
diseluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengomuniskan bangsa di dunia.
f.
Lucian
W. Pye dan Sidney
Tahun 1972 dalam bukunya Political
Cultural dan Political Development dinyatakan bahwa kemantapan suatu sistem
politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa yang
bersangkutan. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat
kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya.
2. Teori-teori geopolitik (ilmu bumi
politik)
Geopolitik adalah ilmu yang
mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak
ditemukan oleh para sarjana seperti:
a. Federich
ratzel
Pertumbuhan
Negara dapat di analogikan mirip dengan pertumbuhan organisme.
1. Negara
identic dengan suatu ruang yang di tempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan
2. Suatu
bangsa dalam mempertahankan hidupnya tak lepas dari hokum alam.
3. Semakin
tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan sumber daya alam.
b. Rudolf
Kjellen
1. Negara
sebagai satuan biologi yaitu organisme hidup untuk mencapai tujuan negara.
2. Negara
merupakan suatu system politik.
3. Negara
tidak harus bersumber pada pembekalan luar
c. Karl
Haushofer
Negara
besar di dunia akan timbul dan akan mengusai Eropa, Afrika, Asia Barat serta
jepang di Asia timur raya.
d. Sir
Halford Mackinder
Menganut
konsep kekuatan
e. Sir
Walter Rakeugh dan alferd thyer Mahan
Barang
siapa yang mengusai lautan maka ia akan mengusai perdangan.
f.
W.Mitchel, A Sevesyk, Giulio Douhet, J.F.C
Fuller
Kekuatan
di udara justru lebih paling menguntungkan
g. Nicholas
J. Spykman
Teori
daerah batas yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan udara,
laut, darat dan kondisi tertentu negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar