Sabtu, 14 Mei 2016

WAWASAN NUSANTARA 1


Minggu ke-4
WAWASAN NUSANTARA 
 
·         Wawasan nasional, paham kekuasaan dan teori geopolitik
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
1.      Paham-paham kekuasaan
a.       Machiavelli (abad XVII)
-          Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan.
-          Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et impera) adalah sah.
-          Dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
b.      Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Berpendapat bahwa kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.
c.       Jendral Clausewitz (abad XVIII)
Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen”. Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
d.      Fuerback dan Hegel (abad XVII)
Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas (merchantilism). Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.
e.       Lenin (abad XIX)
Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan perumpahan darah/revolusi di negara lain diseluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengomuniskan bangsa di dunia.
f.        Lucian W. Pye dan Sidney
Tahun 1972 dalam bukunya Political Cultural dan Political Development dinyatakan bahwa kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya.
2.      Teori-teori geopolitik (ilmu bumi politik)
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak ditemukan oleh para sarjana seperti:



a.       Federich ratzel
Pertumbuhan Negara dapat di analogikan mirip dengan pertumbuhan organisme.
1.      Negara identic dengan suatu ruang yang di tempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan
2.      Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tak lepas dari hokum alam.
3.      Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan sumber daya alam.

b.      Rudolf Kjellen
1.      Negara sebagai satuan biologi yaitu organisme hidup untuk mencapai tujuan negara.
2.      Negara merupakan suatu system politik.
3.      Negara tidak harus bersumber pada pembekalan luar

c.       Karl Haushofer
Negara besar di dunia akan timbul dan akan mengusai Eropa, Afrika, Asia Barat serta jepang di Asia timur raya.

d.      Sir Halford Mackinder
Menganut konsep kekuatan

e.       Sir Walter Rakeugh dan alferd thyer Mahan
Barang siapa yang mengusai lautan maka ia akan mengusai perdangan.

f.        W.Mitchel, A Sevesyk, Giulio Douhet, J.F.C Fuller
Kekuatan di udara justru lebih paling menguntungkan

g.      Nicholas J. Spykman
Teori daerah batas yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan udara, laut, darat dan kondisi tertentu negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar