Senin, 23 November 2015

Dampak Kabut Asap Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia

DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabut adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah kemudian berkondensasi

(perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas (atau uap) menjadi cairan) menjadi mirip awan. Peristiwa ini terbentuk karena hawa dingin di sekitar tempat itu dan kadar kelembaban yang tinggi, yaitu mendekati 100%. Untuk menghasilkan kondensasi atau sublimasi di perlukan tingkat kejenuhan udara yang tinggi, di mana kelembaban relatif mendekati atau dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai kelembaban Relatif(RH) 98-100%.
Setiap musim kemarau kita selalu diganggu asap. Sejumlah kota di Riau maupun Kalimantan disergap asap. Jarak pandang terganggu, aktivitas sosial dan ekonomi pun terganggu. Di laut laut, maupun di sejumlah sungai yang padat transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Dampak Kabut Asap Terhadap Kehidupan Manusia










BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kabut Asap
Kabut asap adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, kabut asap bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama.Walaupun pada perkembangan selanjutnya kabut asap tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Kabut asap juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Kabut asap sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair.

2.2 Proses Terbentuknya Kabut Asap
Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran yang mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer.
Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per m3, maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya. Volume yang sama pada suhu 20º C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah maksimum uap air yang dapat ditahan udara, maka sebagian uap air tersebut mulai berubah menjadi embun. Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap air bertambah. Menurut istilah yang diakui secara internasional, kabut adalah embun yang mengganggu penglihatan hingga kurang dari 1 Km.

Berikut Tabel Kategori Kualitas Udara :
Kategori
Tingkat Kualitas Udara
Penjelasan
Hijau / Baik
0-50
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan,bangunan maupun nilai estetika.
Biru / Sedang
51-100
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi manusia atau hewan namun berpengaruh terhadap tumbuhan sensitive dan nilai estetika.
Merah / Tidak Sehat
101-199
Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan manusia atau kelompok hewan yang sensitive atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika.
Kuning / Sangat Tidak Sehat
200-299
Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Hitam / Berbahaya
Ø  300
Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius terhadap populasi.



2.3 Dampak-dampak yang di akibatkan kabut asap
      1. Infeksi Paru-paru dan Saluran pernafasan
Kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan tidak diragukan lagi menyebabkan banyak kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut/ISPA. Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa gangguan kesehatan akan lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki gangguan paru dan jantung, orang lansia, serta anak-anak.
            2. Mengancam Keberlangsungan Berbagai Satwa Liar Dilindungi  
Di Palembang, kabut asap tidak hanya mengganggu kahidupan manusia, tetapi juga salah satu margasatwa yang dilindungi, yaitu harimau. Jumat lalu, seekor harimau Sumatera seberat 100 kilogram, tinggi 1 meter dengan panjang 2 meter ini menggegerkan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.Dalam beberapa minggu terakhir, warga sering mendengar suara harimau yang keluar hutan dan memakan sapi dan kambing milik warga. Harimau ini keluar habitat karena makanannya di dalam hutan sudah banyak yang mati.
3. Angka Kemiskinan Bertambah
Perihal dampak satu ini muncul dalam forum diskusi Senator untuk Rakyat di Cikini, Jakarta Pusat. Pada forum tersebut, Pemerintah diminta cepat menangani masalah kabut asap dan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Jika tidak segera diselesaikan, masalah kabut asap dikhawatirkan semakin mengganggu kondisi perekonomian masyarakat. Firman memprediksi bahwa angka kemiskinan akan melonjak naik karena terjadi darurat kekeringan yang mengganggu sistem pertanian dan perkebunan. Persoalan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan dinilai ikut berperan dalam capaian ekonomi pada Semester I tahun 2015.
Selain dampak di atas akibat kabut asap sebabkan GarudaIndonesia Batalkan 449 Penerbangan . Manajemen Garuda Indonesia membatalkan sedikitnya 449 penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di wilayah Sumatera dan Kalimantan sepanjang periode 3-20 September 2015, terkait dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang masih menyelimuti ruang udara di wilayah tersebut hingga saat ini.
BAB III
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP
DAMPAK KABUT ASAP

Banyak seseorang yang terkena dampak menjadi lelah dengan tidak adanya penanganan dari pemerintah walaupun jauh-jauh hari sebelum ini pemerintah sudah menghimbau masyarakat daerah untuk mengenakan masker dalam beraktifitas.
Kebijakan seperti itu saja sangatlah tidak cukup,karena kabut asap yang panjang ini disertai dengan kemarau,sehingga banyak korban yang terkena ISPA, mulai dari orang dewasa, anak-anak maupun bayi, bahkan juga sampai ada yang meninggal dunia. Menurut data yang di peroleh korban jiwa sampai saat ini mencapai angka ribuan.
Bencana Asap Beda dengan bencana lainnya yang korban bisa di ungsikan, bisa dilihat lukanya,traumanya,kesedihannya,kematiannya. Tidak seperti itu di bencana asap semuanya terjadi pelan-pelan. Tidak ada rumah rusak,jembatan ambruk,sekolah runtuh,masjid atau surau yang roboh. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah hanya berdo’a dan berteriak terus di media sosial. SEBARKAN,SEBARKAN DAN SEBARKAN. Usaha kita ini dilakukan bukan karna ingin menjatuhkan dan menjelekkan siapapun, kita mengadu dan meminta Presiden karena  beliaulah yang bisa memerintahkan siapapun yang mempunyai kemampuan di Indonesia untuk bertindak,berbuat dan bekerja dengan cepat, dan hanya beliau yang mempunyai kuasa mengeluarkan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini.




BAB IV
REALITAS MENGENAI DAMPAK KABUT ASAP
Membicarakan tentang realitas jelas kebakaran hutan atau lahan tida akan terhenti bila hanya dengan pemadaman.Kebakaran hutan tetap menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca, penyebab hilangnya hutan dan keragaman hayati, serta tantangan mendesak kebijakan karbon hutan REDD+ dan ikrar keberlanjutan korporasi.
4.1 TERSEDIANYA PENELITIAN KEBAKARAN
Saat ini, tindakan hanya sekadar memadamkan kebakaran. Pemerintah pusat dan daerah perlu mengadopsi lebih banyak stategi preventif yang mengatasi akar masalah kebakaran lahan gambut.
Kebakaran dan asap bisa jadi konsekuensi konflik antara pemangku kepentingan lokal (masyarakat asli, migran, perusahaan besar), yang berebut lahan gambut akibat tumpang tindihnya konsesi yang dialokasikan beragam level pemerintah (nasional, kabupaten, desa).
Dalam kasus tersebut, kebakaran seringkali digunakan untuk mengklaim lahan, mengekskalasi konflik yang ada, dan cara berbisnis, serta mungkin melibatkan korupsi di tingkat tertinggi.
Tahun ini, CIFOR akan terus memetakan potensi kebakaran 2015 secara real-time, membantu pengambil keputusan semua level untuk mengakses dan menginterpretasi data kebakaran.
4.2 EKONOMI POLITIK KEBAKARAN DAN ASAP
Proyek baru CIFOR berjudul “Politik Ekonomi Kebakaran Hutan dan Asap di Indonesia“, didukung oleh Mekanisme Tanggap Cepat Departemen Pembangunan Internasional Inggris, akan berlangsung sepanjang 2015.
Proyek ini menggunakan pendekatan unik lintas disiplin untuk memahami kemunculan kebakaran lahan gambut penghasil asap di Indonesia. Penelitian baru ini menargetkan provinsi Riau Sumatera, titik panas deforestasi dan kebakaran global.




Pada gambar 2 terlihat bahwa hotspot menumpuk sangat rapat di Pulau Sumatera. Dari total 431 hotspot  yang terpantau di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu, 3 September 2015 (dari satelit Terra dan Aqua dengan confidence > 80), sebanyak 341 atau 79% berada di Pulau Sumatera. Sebaran hotspot per provinsi dapat dilihat pada Gambar 3. Adapun sebaran hotspot di Wilayah Riau, wilayah yang terdampak parah di Sumatera, bisa dilihat pada Gambar 4.
Dari Gambar 3, hotspot terbanyak terpantau di Provinsi Jambi (118 hotspot), sama seperti pada kondisi dua hari yang lalu. Provinsi lainnya yang terpantau hotspot dalam jumlah besar adalah Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Untuk Provinsi Riau, dari 88 hotspot yang terpantau sebagian besar berasal  dari daerah dekat Pekabnaru yaitu Pelalawan, dan Indragiri Hilir.
Kondisi kabut asap di beberapa wilayah bahkan sudah sampai pada kondisi berbahaya. Kompas.com memberitakan bahwa kondisi cuaca di hampir seluruh Riau sudah masuk kategori tidak sehat. Dari pembacaan 10 alat pencatat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang tersebar di beberapa wilayah Riau, enam di antaranya berada pada kategori Berbahaya dengan angka polutan di atas 300. Enam wilayah itu adalah Rumbai dan Panam (Pekanbaru), Petapahan-Kampar, Minas-Siak, serta Bangko dan Libo-Rokan Hilir.
Mengingat musim kemarau masih akan terus berlangsung, dan dampak kebakaran hutan dan lahan semakin parah, pemerintah baik pada tingkat daerah maupun pusat harus segera bertindak. Jangan menunggu kabut asap melintas batas negara hingga ke negara tetangga baru pemerintah bergerak. Jangan menunggu dunia Internasional kembali berteriak kemudaian baru bertindak. Masyarakat di daerah sudah bergerak saling membantu sesam dari ancaman semakin memburuknya kondisi kesehatan dan aktivitas yang terhenti akibat kabut asap. Kerugian materi terus bertambah dan kesehatan warga makin memburuk. Darurat kabut asap harus segera ditangani mengingat meluasnya dampak bencana maupun kerugian yang sudah semakin besar.

                                               


BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dampak kabut asap sangat kontras terhadap kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi dan keberlangsungan transportasi dan ekonomi, dan kita tahu bahwa pemadaman yang di lakukan oleh pemerintah tidak begitu berdampak untuk mengentikan kebakaran. Mari kita saling mengingatkan dengan apapun yang kita bisa. Untuk warga yang terpapar kabut asap, tidak ada salahnya mengikuti panduan dibawah ini, agar bisa bertahan dalam kondisi terburuk di tempat masing-masing.




Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas 1 Softskill
Teknik Lingkungan dan AMDAL
Pabrik Tahu


Daftar Kelompok :
1. Andri Setiawan
2. Eko Adi Prasetyanto
3. Ferry Ariansyah
4. Haris Mutaqin
Penyusun   :   Eko Adi Prasetyanto
Kelas          :   2IC09

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tugas ini disusun sebagai penunjang mata kuliah Teknik Lingkungan dan AMDAL. Makalah ini bertemakan tentang ”Dampak Pembangunan Pabrik Tahu terhadap lingkungan sekitar”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai tema yang kami bahas dalam makalah ini.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun menerima koreksi, kritik dan saran guna perbaikan di makalah yang selanjutnya. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil, baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa sampai kehadapan para pembaca.
















                                                                                                                                `                                                                                                                                            Penyusun


                                                            (Eko Adi Prasetyanto)

DAFTAR ISI
    Halaman
KATA PENGANTAR   .............................................................................       i
DAFTAR ISI  .............................................................................................      ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….      iii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1        Latar Belakang Pabrik Tahu ...................................................      1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
         2.1          Bukti Authentic ...................................................................     2








BAB I.
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu
Pabrik tahu ini dikelola dan di bangun  oleh keluarga Bapak Muslani,didirikan sejak tahun 1997. Lokasi pabrik tahu ini bertempat di Jl. Swadaya X RT/RW 001/021 , Jaka Sampurna, Bekasi. Pabrik tahu ini mulai beroperasi dari pukul 06.00 wib hingga pukul 17.00 wib.. Karena tahu adalah salah satu makanan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia jadi sampai saat ini pabrik tahu yang di kelola Bapak Muslani masih menjalankan produksinya selain itu pabrik tahu ini telah memiliki agen – agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya. Sebelum bertempat di Bekasi Barat usaha pembuatan tahu ini berlokasi di Bekasi Timur.

BAB II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Hasil dari observasi yang kami lakukan di Pabrik Tahu untuk pengolahan limbah lumayan efektif , baik limbah padat ataupun cair, dari limbah padat yaitu Ampas tahu yang tersisa di taruh dalam wadah karung, dan biasanya di jual kembali oleh pemilik tahu kepada para tetangga atau konsumen tetap pembeli ampas tahu, Jika pesanan tahu lebih banyak, maka ampas tahu yang dihasilkan juga semakin banyak dan jika semua ampas tahu terjual maka keuntungan yang diperoleh akan semakin banyak juga. Hasil dari penjualan ampas tahu tersebut biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan karyawan, seperti kebutuhan makan dan minum karyawan selama bekerja.
            Limbah padat tahu rata-rata dibuat pakan ternak, tempe gembus, kerupuk ampas tahu dan sebagian tepung ampas tahu yang digunakan sebagai bahan pembuat roti kering dan roti basah dan semua apa yang di proses tergantung si pembeli ampas tahu.
            Pengolahan air limbah sudah cukup efektif karna sisa dari atau tempat pembuangan air limbah dibuat aliran di dalam pablik yang mengalir ke sungai yang berada tepat di belakang pabrik dan tidak melewati permukiman dan menyebabkan bau tidak sedap, Walaupun demikian masih ada kendala-kendala teknis seperti : 1. Saringan pengolahan limbah banyak ditemukan kotoran-kotoran yang terikut aliran air limbah masuk ke dalam sistem pengolahan air limbah. Hal ini mengakibatkan proses pengolahan menjadi terganggu.
            Untuk baku mutu air limbah tahu tidak kita ukur sehingga kita tidak bisa mengetahui baku mutu air limbah,namun kita dapat membedakan kekeruhannya dari kedelai yang dipakai, pabrik tahu ini memakai bahan import karna kedelai lokal hasil limbah lebih keruh di banding kedelai impor.  Air Limbah itu perlu di olah agar :
1.      Terkendalinya pembuangan limbah domestic
2.      Meningkatnya upaya pelestarian lingkungan fungsi lingkungan hidup
3.      Untuk memelihara kualitas air dan fungsi air serta kondisi air sebagaimana sebaiknya kondisi air di tanah maupun permukaan.
            Untuk pembakaran sendiri baik untuk menghasilkan uap panas  maupun menggoreng di gunakan kayu yang di kirim seperti kaso yang mudah terbakar, limbah sisa pembakaran lalu di simpan dalam karung lalu di pakai oleh warga sekitar untuk tanah
                Pembangunan pabrik tahu ini tak begitu berdampak buruk bagi masyarakat sekitar akan tetapi membawa efek baik bagi masyarakat satu diantaranya dapat membeli tahu dengan tidak perlu ke pasar dan harga jual tahu bisa lebih murah di banding dengan ke pasar, dan pemanfaataan sisa pembakaran juga dapat membantu memperbaiki unsur tanah di masyarakat sekitar, agar lebih bisa memberi dampak positif alangkah baiknya dilakukan pemberian akses pemanfaatan biogas bagi masyarakat disekitarnya dapat merasakan manfaatnya.
           


BAB II.
BUKTI AUTHENTIC
Gambar 1.1 Sisa Pembakaran

Gambar 1.3 Aliran Ke Sungai Di Belakang Pabrik


Gambar 1.1 Aliran Pembuangan Air Limbah Ke Sungai.